Taliban dikabarkan mendapat uang banyak dari gelaran Piala Dunia Qatar. Taliban banyak melakukan investasi dalam pembangunan stadion.
DOHA, MataKeadilan.com – Melansir Kompas.com, Taliban dikabarkan mendapatkan uang banyak dari Piala Dunia dengan menyediakan perlengkapan konstruksi untuk pembangunan stadion di Qatar.
Kabar terbaru dari The Telegraph menyebutkan bahwa pejabat senior Taliban membeli dan menyewakan alat konstruksi untuk infrastruktur turnamen selama beberapa dekade terakhir.
Kontingen besar kepemimpinan Taliban sendiri berada di Doha, ibu kota Qatar, sejak 2013 sampai saat ini, di mana mereka ikut serta dalam pembicaraan damai jangka panjang dengan AS dan PBB.
Kata sumber dari Kantor Doha, “Taliban banyak melakukan investasi dalam pembangunan stadion Piala Dunia dan turnamen itu adalah bebek emas. Mereka dibayar jutaan.”
“Beberapa anggota Taliban dikabarkan masing-masing memiliki antara enam dan sepuluh alat berat di Doha dan menghasilkan hingga 10.000 pounds untuk setiap mesin per bulannya," tambahnya.
Dua sumber senior dari Taliban yang terpisah memberikan gambaran bagaimana para pejabat diberi tunjangan yang menguntungkan untuk tinggal di negara itu selama negosiasi damai berlangsung, yang kemudian diinvestasikan dalam mesin konstruksi berat.
Dapat dipahami bahwa otoritas Qatar, melalui persetujuan AS dan PBB, memberikan gaji bulanan kepada anggota kantor politik Taliban di Doha yang bernilai ribuan pounds sebagai upaya membantu memfasilitasi pembicaraan damai dengan Barat.
Para pejabat yang dating berkunjung juga dihadiahkan SUV mewah, perawatan kesehatan gratis, dan pengiriman makanan secara teratur.
Telegraph diberi tahu bahwa uang itu awalnya dibayarkan dengan cara tunai, lalu kemudian ditransfer langsung ke rekening bank pejabat Taliban, yang menyebabkan otoritas AS dan Qatar kesulitan untuk melacak pengeluaran.
Orang-orang Qatar mengklaim pembayaran bulanan itu dipantau dalam koordinasi dengan AS, termasuk jumlah total, serta bagaimana dan di mana dibelanjakannya.
Tidak ada dugaan kesalahan, ataupun keterlibatan apapun dalam pengaturan pembangunan Taliban, oleh otoritas Qatar.

