Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM mencapai Rp 6,21 triliun. Menkeu Sri Mulyani berharap bantuan ini bisa membantu masyarakat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan terkait realisasi Bantuan Langsung Tunai atau BLT Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai Rp 6,21 triliun hingga Oktober 2022.
Presiden Joko Widodo dan Sri Mulyani sebelumnya mengumumkan akan ada tambahan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 15,6 triliun.
Menkeu mengatakan, tambahan BLT BBM ini diharapkan membantu masyarakat menjelang akhir tahun, terutama untuk kelompok masyarakat bawah. Bantuan tersebut akan menyasar 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan indeks Rp 150 ribu per bulan selama 4 bulan.
"Akan ada akan tambahan bansos sebanyak Rp 15,6 triliun dalam bentuk BLT BBM sebesar Rp 12,4 triliun. Sudah terealisasi Rp 6,21 triliun, karena Kementerian Sosial sengaja membayarkan separuh dulu dan separuh akan dibayar di Desember," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (24/11).
Penyaluran BLT BBM dilakukan dua tahap, sebesar Rp 300.000 per KPM. Tak hanya BLT BBM, Kementerian Keuangan menyiapkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan dukungan APBD. Realisasi BSU mencapai Rp 7,68 triliun untuk 12,8 juta pekerja/buruh per Oktober 2022.
"Ini (angkanya) lebih kecil dari tadinya menurut Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan sasarannya 16 juta pekerja. Mereka mendapatkan Rp 600 ribu untuk satu kali bayar," tuturnya.
Sementara itu, realisasi dukungan APBD mencapai Rp 1,71 triliun. Sri berharap berbagai bansos yang masih ada ruang dapat terealisasi sampai akhir tahun 2022 untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.